Minim Stok, Harga Tomat di Tuban Merangkak Naik
Berita Baru, Tuban – Musim penghujan menjadi berkah tersendiri bagi petani tomat di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Pasalnya pada musim penghujan ini harga tomat mengalami kenaikan harga di banding kondisi sebelumnya.
Salah satu petani yang merasakan dampaknya adalah Imam Nasirudin. Petani yang akrab disapa Kiron tersebut, menyebutkan harga tomat perkilogramnya saat ini mencapai Rp 1.500. Hal tersebut sedikit mengalami kenaikan dibanding 1 bulan lalu yang hanya mencapai Rp 700 hingga Rp 1000 perkilogramnya.
“Kalau saat ini sedikit ada peningkatan harga di banding satu bulan lalu dan cukup membuat para petani senang,” ungkapnya, Selasa (27/10).
Kondisi musim yang telah berubah menjadi faktor utama naiknya harga tomat dipasaran, sebagian para petani tomat sudah mulai beralih ke tanaman padi. Mengingat, saat ini Kabupaten Tuban pada umumnya sudah memasuki musim penghujan.
“Kalau sudah peralihan musim kemarau ke penghujan. Sebagian besar tanamannya juga berganti,” ungkapnya.
Petani yang berumur 21 tahun tersebut juga menyampaikan, sudah masuknya musim penghujan juga menjadi tantangan bagi para petani. Dengan datangnya musim penghujan menjadikan kualitas tomat mudah busuk, jika tidak dibarengi dengan perawatan yang baik.
“Saat musim penghujan buah banyak yang rontok, bunga tidak bisa jadi buah
dan rawan terkena virus, biasanya penyakit krapak,” jelasnya.
Terpisah, salah satu tengkulak di kecamatan soko, Edison mengungkapkan hal yang sama terkait kenaikan harga tomat di wilayahnya. Kenaikan harga ini terjadi pada pertengahan bulan oktober. Hal itu disebabkan lantaran minimnya stok tomat dipasaran.
“Minimnya stok menjadi alasan harga tomat mengalami kenaikan di pasar,” Pungkasnya. (Mam/Dur)