Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PC PMII Tuban

PC PMII Tuban Minta Dinas Pertanian Serius Tangani Kelangkaan Pupuk



Berita Baru, Tuban – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Tuban menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Sabtu (26/02).

Demonstrasi yang dilakukan di Jl Mastrip Tuban tersebut menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban serius menangani kelangkaan pupuk yang menyengsarakan petani.

“Banyak masyarakat yang mengeluh terkait kelangkaan pupuk ini. Kami memiliki beberapa bukti hasil wawancara di lima (5) kecamatan saat melakukan advokasi,” ujar Ketua Umum PC PMII Tuban, Khoirukum Mimuaini kepada Beritabaru.co Biro Tuban.

Guna mengantisipasi kasus kelangkaan pupuk pada tahun ini, PC PMII Tuban menuntut Dinas Pertanian Tuban serius menangani tersebut.

“Adapun tuntutan dari PC PMII Tuban yang pertama mendorong adanya pengawasan secara ketat pendistribusian pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban. Kemudian Membangun forum multi stakeholder terkait alokasi pupuk di Kabupaten Tuban,” lanjut Aini.

Tidak hanya itu, Aini juga meminta Dinas Pertanian Tuban mengawal proses pendataan ulang distributor pupuk dan menindak tegas mafia pupuk.

“Serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memastikan distribusi pupuk tepat sasaran, dan mengawal proses pencabutan perijinan agen pupuk yang melanggar peraturan,” sambungnya.

Jika poin-poin tuntutan tersebut tidak dilaksanakan Dinas Pertanian Tuban dalam 7 kali 24 jam, makan PC PMII Tuban akan kembali turun jalan dengan membawa masa yang lebih banyak.

PC PMII Tuban Minta Dinas Pertanian Serius Tangani Kelangkaan Pupuk

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tuban, Eko Arief Yulianto menepis terkait kelangkaan pupuk yang terjadi di kabupaten Tuban.

“Sebenarnya yang terjadi di tahun anggaran 2022 saat ini bukan kelangkaan pupuk, tapi memang kurang,” kata Eko.

Eko juga menyampaikan kebutuhan pupuk dalam APBN seharusnya diajukan sesuai elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) sebesar 63 triliun atau setara dengan 26 juta ton pupuk.

“(Tetapi) karena tahun 2022 ini entah ada konflik dan sebagainya saya juga tidak tahu. Yang jelas pemerintah di tahun 2022 ini hanya menyediakan anggaran 26 triliun dan hanya bisa direalisasikan kurang lebih 9 juta ton pupuk,” jelas Eko saat menemui peserta aksi.