Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hindari Penyebarann Covid-19: Lima Puskesmas di Tuban Lockdown

Hindari Penyebarann Covid-19: Lima Puskesmas di Tuban Lockdown



Berita Baru, Tuban – Sedikitnya, secara bersamaan sudah ada lima Puskesmas yang terpaksa ditutup sementara karena nakesnya banyak yang terpapar. Di antaranya, Puskesmas Montong, Puskesmas Klotok, Puskesmas Palang, Puskesmas Soko, dan Puskesmas Tambakboyo. Sebagian Puskesmas yang tutup sementara tersebut, sebelumnya juga sudah pernah ditutup. ‘’Akan menyusul (ikut tutup sementara, Red) Puskesmas Senori, dan Jenu,’’ kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Tuban Endah Nurul Kumarijati kepada Beritabaru.co Biro Tuban.

Disampaikan Endah, selain untuk memutus rantai penularan, sejumlah Puskesmas yang ditutup sementara itu terpaksa dilakukan karena kekurangan nakes. Antara yang terpapar dan yang tidak, lebih banyak yang terpapar. Sehingga, jumlah nakes yang tersisa tidak mencukupi untuk memberikan pelayanan. ‘’Seperti Puskesmas Tambakboyo, nakes yang terpapar sampai 17 orang. Tenaga medis yang tersisa sudah tidak memungkinkan untuk membuka pelayanan,’’ paparnya.

Konsekuensinya, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di puskesmas terpaksa dialihkan ke puskesmas lain, yang terdekat. Diakui Endah, banyaknya tenaga medis yang ikut terpapar ini memang situasi yang sangat sulit. Apalagi, dengan lonjakan kasus terkonfirmasi baru yang semakin sulit dikendalikan.

Boleh jadi untuk saat ini dengan segala keterbatasan dan kekurangan tenaga medis, penanganan pasien masih bisa diatasi, meski tidak maksimal. Namun, jika situasi seperti ini—banyak nakes yang terpapar terus berlanjut. Maka, sangat mungkin antara tenaga medis yang tersisa dengan jumlah pasien yang harus ditangani menjadi tidak seimbang. ‘’Semoga tidak sampai terjadi,’’ harapannya. Namun, segalanya sangat mungkin, jika melihat pertambahan kasus positif Covid-19 yang terus melonjak.

Lebih dari itu, ancaman lumpuhnya pelayanan dasar di tingkat Puskesmas juga bisa terjadi kapan saja. Bagaimana tidak, puskesmas yang menjadi garda depan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat satu persatu mulai lockdown—tidak bisa lagi memberikan pelayanan kesehatan. Padahal, pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas tidak hanya terkait Covid.

‘’Dengan segala keterbatasan, kami terus berupaya jangan sampai pelayanan kesehatan yang lain terabaikan. Intinya, pelayanan di Puskesmas jangan sampai lumpuh,’’ tegas Endah.

Lebih lanjut pejabat sekretaris dinas kesehatan ini menyampaikan, sebagai garda depan dalam memberikan pelayanan kesehatan, tenaga medis yang ada di Puskesmas memang sangat rentan terpapar virus korona. Meski setiap menjalankan tugas sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada celah virus berpindah. Dan terbukti, sudah tidak terhitung berapa banyak nakes yang turut terpapar, bahkan sampai gugur. (Wan/Mam)